12 Kiat Agar Damai Dengan Mertua

 

Di zaman sekarang ini banyak sekali pasangan suami istri yang memang masih memilih tinggal dengan mertua, alasannya beragam, dari mulai ngirit sampai belum mau terpisah dari orang tua. Namun, tahukah Anda bahwa ketika sudah berumah tangga akan lebih baik jika kita memilih memisahkan diri untuk tinggal bersama orang tua. Karena itu merupakan salah satu cara untuk tetap menjaga keharmonisan keluarga, dan meminimalisir terjadinya perdebatan. Lalu, bagaimana agar hubungan antara Anda dengan mertua tetap damai, ada beberapa kiat yang mungkin bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Tanamkan dalam diri kita bahwa suami kita bukanlah milik kita.

Suami sepenuhnya milik ibunya, mertua kita. Kalau ridho istri ada pada ridho suami, maka ridho seorang suami ada pada ridho ibunya. Kewajiban berbakti istri adalah pada suaminya. Sementara seorang suami, kewajiban baktinya tetap pada ibunya. Nah, ini mungkin yang sering kita lupakan. Setelah menikah, seorang perempuan tidak serta merta ‘memiliki’ suaminya seratus persen.

Ada perempuan lain yang lebih berhak memiliki suami kita, yakni ibunya, ibu mertua kita sendiri. Jadi, sebelum lanjut ke kiat berikutnya, sadarkan dulu diri kita bahwa kita ini perempuan kedua. Perempuan yang ketemu suami kita pas sudah dewasa. Jadi, yuk kita hormati perempuan pertama bagi suami kita, si ibu mertua.

2. Sisihkan sebagian penghasilan suami untuk mertua

Suka tidak suka, mampu tidak mampu, biasakan hal ini menjadi kewajiban kita saat tanggal gajian tiba. Suami kita dulu dibiayai orangtuanya dari kecil sampai bisa menghasilkan uang sendiri. Sementara kita sebagai istri, tahunya ya suami sudah punya gaji saat melamar kita dulu kan?

Nah, mulai sekarang, setiap bulan sisihkan uang belanja kita untuk diberikan pada mertua. Sedikit tak apa, yang penting kontinyu. Syukur bisa banyak, insya Alloh dapat ganti lebih banyak juga. Niatnya boleh lho sebagai shodaqoh.

3. Mudahkan urusan mertua kita

Kalau mertua memerlukan bantuan tapi mungkin sungkan untuk meminta tolong, maka kita juga harus peka duluan. Tawarkan bantuan segera. Mungkin mertua ingin ke pasar, bisa kita antarkan. Mertua ada acara pengajian dirumah, kita bisa bantu sediakan minuman dan makanan. Dan bantuan-bantuan kecil lainnya, yang kalau kita berikan dengan ikhlas, bisa jadi amal, mertua pun senang.

Mengantar mertua ke acara hajatan temannya.

 

4. Berikan perhatian.

Siapa sih yang tak suka diberi perhatian lebih. Pun mertua kita, pasti juga senang kalau menantunya bertanya bagaimana kesehatannya. Itu pertanda kita perhatian kan? Jangan lupa sesekali belikan barang yang bisa mendukung mertua untuk tetap sehat. Misalnya ; sandal refleksi, bantal anti pegal, lampu terapi, dan lain sebagainya.

5. Jangan lupa oleh-olehnya!

Nah, kadangkala kita butuh refreshing dengan anak dan suami kan? Piknik ke pantai atau ke kebun binatang. Tapi jangan lupakan mertua dirumah. Belikanlah oleh-oleh untuk mertua kita. Tidak harus mahal. Sesampai di rumah, minta tolong pada anak-anak kita untuk memberikan oleh-oleh itu pada neneknya. Sekaligus ini untuk mengajarkan pada anak kita bahwa mereka juga harus sayang pada nenek mereka.

6. Lembutkanlah hati mertua dengan hadiah.

Kalau ada rejeki lebih, bolehlah kita berikan hadiah pada mertua. Hati mana yang tak luluh ketika diberi hadiah. Ya kan?

7. Ajak mertua untuk bepergian bersama

Entah sekedar makan bersama diluar, piknik ke tempat wisata, atau sekedar silaturahmi ke tempat saudara.

Ngajak mertua jajan ke Bakmi Joyo.

 

8. Berikan perhatian pada saudara dan kerabat mertua

Ini memang terlihat sepele, tapi efeknya gede. Mertua akan senang sekali kalau kita sebagai menantu juga mau memberi perhatian kepada saudara-saudara mereka. Apalagi kalau orang-orang itu memiliki jasa pada mertua kita. Ya anggap saja, kita ikut membantu mertua membalas budi. Insya Allah ini juga bagus untuk mengokohkan persaudaraan.

 

Ibu mertua bersama adik dan keponakannya saat hari Lebaran 2019. Saat pandemi Covid19 dan sholat ied dilakukan di rumah masing-masing.

9. Jaga kesehatan suami dengan sungguh-sungguh.

Agar mertua tidak khawatir pada anak lelakinya. Ini secara tidak langsung juga menjaga kesehatan mertua bukan?

10. Meminta maaf.

Moment minta maaf pada mertua memang tak harus saat Lebaran tiba. Kapan saja saat kita khilaf, segeralah meminta maaf. Agar hubungan kita dengan mertua selalu sehat tanpa ganjalan dihati.

11. Tutupi aib mertua.

Apapun kesalahan mertua, apapun masa lalunya, maka kita tetap wajib menjaga aibnya. Membuka aib mertua meskipun pada ibu kandung atau saudara kandung kita tetaplah tidak baik. Sama saja membuka aib suami juga kan? Setiap orang tentu punya aib, dan kewajiban kita sebagai seorang Muslim adalah menutupinya. Apalagi bila itu aib mertua kita sendiri. Tutupi, tutupi serapat mungkin. Biarkan hanya kita dan suami saja yang tahu.

12. Bersabar

Sabar itu tiada batasnya. Tak terkecuali bersabar pada mertua kita. Apapun konflik yang terjadi, sabarkan hati. Ingatlah bahwa usia mertua kita sudah menjelang senja. Suasana hatinya mungkin mudah berganti. Nah kita sebagai menantu dengan usia yang lebih muda, harus lebih banyak stock sabarnya. Setuju kan?

Nah, demikian 12 kiat sederhana agar kita bisa hidup damai dengan mertua, meskipun harus tinggal seatap. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemudahan bagi kita untuk menjadi menantu idaman. Semoga Allah karuniakan kelembutan pada hati kita dan hati mertua sehingga konflik-konflik yang ada bisa terselesaikan. Aamiin. []

Tulisan saya ini pernah terbit di Ummi-Online [dengan beberapa perubahan redaksi dari tim Ummi]

Semoga bermanfaat.

About Author

Perempuan yang lebih suka ngoceh pakai jari daripada pakai mulut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *