Hari ini cerah sekali. Sayang, akankah kau mengajakku ke pantai lagi? Aku begitu rindu pada tapak kaki yang pernah kita jejakkan di pantai itu. Sudahkah mereka hilang disapu gelombang? Ataukah mereka masih bertahan dalam peluk pepasiran? Sayang, akankah kau mengajakku ke pantai lagi? Lalu melupakan gelisah di hatiku dan hatimu. Aku, dalam genggam tanganmu, berjalan […]
Tag: puisi
Untuk satu-satunya sahabat yang menangis di hari pernikahanku. Untuk satu-satunya sahabat yang selalu ada. Tanpa batas. Tanpa waktu.
Aku memegang gulungan benang… Namun tiada mampu kutemukan dimana ujung dan pangkalnya.
Aku belajar pada malam, saat jutaan mata terpesona pada kerlip bintang yang memamerkan parade keindahan. Dan bulan penuh bersinar. Aku belajar pada pagi, saat matahari datang menepati janji dan awan hitam berarak pergi. Aku belajar pada pepohonan yang menunduk diam, dan rumput yang terinjak paksa, tentang bertahan di ujung kemarau yang menusuk. Aku belajar pada […]