7 Tips Merawat Balita yang Tertular Flu Singapura

Singapura memang indah, Changi yang megah dan bersih, Merlion yang nggak pernah sepi pengunjung, bersih kotanya, spot wisata yang cantik dan rapi macam Garden by The Bay, semua punya daya tarik sendiri. Namun kalau membahas flu Singapura… Oh, nggak ada indahnya sama sekali. Percayalah, foto Usaid dengan background Merlion itu benar-benar hanya pemanis belaka.

Apa Itu Flu Singapura?

Flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease).

Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang mudah menular dan sering menyerang anak-anak usia 5–10 tahun. Walaupun lebih sering menyerang anak-anak, flu Singapura juga bisa menyerang orang dewasa.

Gejala awal flu Singapura bisa muncul 3–6 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Umumnya, penderita akan mengalami demam atau sakit tenggorokan, kemudian 1–2 hari setelahnya akan muncul sariawan, ruam, dan lepuh.

Penderita flu Singapura bisa mengalami beberapa atau seluruh gejala berikut:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
  • Hilang nafsu makan
  • Ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, telapak kaki, dan bokong
  • Rewel
  • Nyeri perut
  • Batuk

Lanjutannya baca disini https://www.alodokter.com/flu-singapura)

Usaid Tertular Flu Singapura

Sejak Rabu 30 Agustus 2023, Usaid sudah menunjukkan gejala tertular penyakit ini. Dari mulai demam ringan, susah makan, ngeces, sampai rewel yang ibunya belum tahu apa sebabnya. Awalnya justru saya kira mau tumbuh gigi. Tapi lama kelamaan kok rewelnya makin menjadi. Nggak tahu juga dapet dari mana virus ini. Qodarullah.

Hingga di tanggal 1 September 2023, malam hari sebelum tidur iseng saya senterin bagian dalam mulutnya. Karena Usaid sudah menunjukkan gejala lain; nggak mau nenen. Panik nggak? Panik dong. Tumben-tumbenan sakit tapi nggak mau nenen. Biasanya meski sakit tetap bersemangat kalau disodorin nenen. Ini kok enggak. Rupanya oh rupanya, berbekal senter HP, terlihatlah segerombolan sariawan sudah menyebar di seluruh bagian mulut Usaid. Fixed, otak saya auto confirm kalau ini flu Singapura. No more debat. Sedikit tenang sih karena sudah tahu penyebab rewel. Tapi makin deg-degan sama intensitas rewelnya. Hiks.

Benarlah, rewelnya makin menjadi. Hampir semalaman begadang susah tidur. Minum tak mau, makan ditolak, nenen diacuhkan. The war has just begun.

Kerewelan Usaid yang Bikin Stress

Maasya Allah ngopeni anak sakit yang rewelnya luar biasa memang menguras energi dan pikiran. Banget. Dari menolak minum, makan juga nggak mau, nenen apalagi, sampai semalaman nangis dan hanya gendongan saja. Meski sudah lelap di gendongan pun, pas ditaruh di kasur dia bangun nangis lagi. Hwaa… Mboknya benar-benar stress dibuatnya.

Dan baru semalaman berakhir, bada simboknya sudah remuk redam. Beberapa malam terasa sungguh panjaaaangg sekali. Dan malam-malam panjang sejak tanggal 30 Agustus 2023 itu baru berakhir hari ini, Rabu 6 September 2023. Huhuhu… Alhamdulillaah ‘ala kulli hal.

akhirnya, mbokne Usaid bisa refreshing tipis-tipis di blog yang lama hibernasi ini.

7 Tips Merawat Usaid yang Kena Flu Singapura

  1. Gendong saat tak nyaman. Harus siapkan bahu dan punggung yang tahan pegal dan cobaan.
  2. Berikan minum dingin. Saat sariawan karena flu Singapura ini sedang semangatnya ngajak perang, minuman yang dingin (tapi jangan dingin banget sih) adalah solusi agar Usaid tidak dehidrasi. Saya coba berikan teh manis dingin, secang dingin, air sere jeruk nipis dingin dan jus buah dingin.
  3. Minum pakai sedotan. Always. Nyetok sedotan, biar kalau mau minum langsung sedot, karena Usaid takut minum langsung dari gelas.
  4. Alihkan sakitnya dengan nonton kartun kesukaan. Usaid follower Balita, jadi meski nggak rewel pun dia suka disetelin Balita. Kalau pas lagi sakit gini, lumayan lah buat pengalih perhatian agar nggak fokus amat ke sakitnya. Hehe…
  5. Makan ganti dengan bubur bayi. Karena Usaid menolak diberi makanan rumahan seperti biasanya, akhirnya tiap pagi saya harus belikan bubur bayi lagi seperti waktu awal dia MPASI. Dan makan buburnya pun pakai sedotan ya ges… Apapun akan simbok lakukan demi makanan masuk ke perutnya.
  6. Sediakan obat dan suplemen untuk amunisi melawan Flu Singapura. Saya sedia paracetamol, Candistin drop untuk sariawan, Aloclair Plus si obat semprot untuk sariawan juga, madu dan propolis.
  7. Jangan lupa nyetok sabar dan tabah sebanyak-banyaknya. Semua ujian pasti ada akhirnya. Semua badai pasti akan berlalu. Dan semua penyakit pasti Allah sembuhkan.
Usaid makan bubur bayi pakai sedotan
Obat-obatan wajib ada di rumah.

 

Semoga Allah berikan kesehatan untuk kita sekeluarga. Anak sehat doyan makan adalah nikmat dari Allah yang patutnya disyukuri tiap hari. Meskipun kadangkala kelakuan mereka di luar kendali. Karena kalau dipikir-pikir lagi, saat-saat anak sakit mungkin adalah teguran (atau siksaan ya?) untuk orangtua yang banyak ngomelnya- macam saya- padahal anak sehat cuma banyak ulahnya.

Buat emak-emak yang anaknya lagi kena flu yang sama dengan Usaid, stay strong mommies!

 

Bonus foto Usaid dan simbok di Garden by The Bay.
About Author

Perempuan yang lebih suka ngoceh pakai jari daripada pakai mulut.

2 Comments

  1. Emak'e Haidar says:

    Bismillah
    Baby Usaid ..masih baby kan yaa .lekas sehat dan selalu sehat ya in syaa Allah…

    1. Jazaakillaahu khairan budhee..
      Budhe jg sehat selalu yaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *